Home / Berita Kampus / Mengubah Pola Pikir dan Memaksimalkan Kecerdasan Artifisial – Program Pelatihan Kerja bagi Pelajar dan Mahasiswa EMCL 2025

Mengubah Pola Pikir dan Memaksimalkan Kecerdasan Artifisial – Program Pelatihan Kerja bagi Pelajar dan Mahasiswa EMCL 2025

Bojonegoro – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IKIP PGRI Bojonegoro, selaku mitra pendamping Program Pelatihan Kerja bagi Pelajar dan Mahasiswa ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) melalui Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM), menggelar kegiatan pelatihan bertema “Mengubah Pola Pikir dan Memaksimalkan Kecerdasan Artifisial (AI)” pada Sabtu (11/10/2025) di Hall Aston Bojonegoro.

Pelatihan ini diikuti oleh penerima manfaat Program Pelatihan Kerja EMCL 2025 yang terdiri dari pelajar dan mahasiswa. Kegiatan tersebut bertujuan membekali peserta dengan kemampuan berpikir adaptif, kreatif, dan inovatif dalam menghadapi tantangan era digital, terutama dalam pemanfaatan teknologi kecerdasan artifisial di dunia kerja maupun kehidupan sosial.

Manajer Program LPPM IKIP PGRI Bojonegoro, Ima Isnaini T.R, menyampaikan bahwa perubahan pola pikir merupakan fondasi utama dalam menghadapi disrupsi teknologi.

“Kemampuan beradaptasi terhadap perkembangan AI kini menjadi keharusan. Generasi muda harus mengubah pola pikirnya, tidak hanya sebagai pengguna teknologi, tetapi juga sebagai pencipta dan pengembang solusi berbasis AI. Melalui pelatihan ini, kami ingin mendorong peserta agar lebih visioner dan siap menghadapi tantangan global,” ujarnya.

Pelatihan disampaikan secara interaktif oleh Akhyari HanantoSupervisory Board Gerakan Kreatif Nasional (GeKrafs), Founder Good News From Indonesia (GNFI) dan Seasia, sekaligus Digital Consultant berpengalaman di bidang kecerdasan artifisial.

Melalui pendekatan partisipatif, Akhyari mengajak peserta memahami peran AI dalam meningkatkan efisiensi kerja, membantu pengambilan keputusan, serta mendukung inovasi di berbagai bidang. Ia menegaskan bahwa kecerdasan buatan bukanlah ancaman, melainkan alat bantu yang dapat memperluas kemampuan berpikir dan kreativitas manusia.

“Kuncinya ada pada mindset. Jika kita mampu beradaptasi dan memanfaatkan AI dengan bijak, maka teknologi akan menjadi mitra strategis dalam mencapai kesuksesan,” tutur Akhyari.

Antusiasme peserta terlihat sepanjang kegiatan berlangsung. Mereka aktif mengikuti sesi praktik yang menantang kemampuan berpikir kritis dan kreatif.
Yayuk Puji Rahayu, siswa SMKN Purwosari, mengaku pelatihan ini membuka wawasannya tentang penerapan AI di dunia industri dan pendidikan.

“Saya baru tahu kalau AI bisa membantu pekerjaan teknis sekaligus mendukung ide kreatif. Jadi tidak perlu takut, justru harus belajar memanfaatkannya,” katanya.

Hal senada disampaikan oleh Rifa Syaida, mahasiswa Universitas Negeri Surabaya. Ia menilai sesi praktik menjadi pengalaman yang paling berkesan.

“Kami diminta membuat ide proyek sederhana dengan bantuan AI. Kegiatan ini melatih kami berpikir strategis dan berkolaborasi dengan teknologi,” ujarnya.

Sementara itu, perwakilan EMCL, Malik Ukay Subqy, memberikan pesan inspiratif mengenai pentingnya perubahan pola pikir dan konsistensi dalam membangun karakter.

“Perubahan besar berawal dari kebiasaan kecil yang dilakukan secara konsisten. Setiap tindakan sederhana yang dilakukan dengan disiplin dan niat baik akan membentuk karakter kuat serta memberikan dampak positif yang berkelanjutan. Melalui komitmen terhadap hal-hal kecil, seseorang tidak hanya memperbaiki dirinya, tetapi juga menanamkan nilai dan teladan yang menjadi legacy berharga bagi generasi berikutnya,” ungkapnya.

Pelatihan ini menjadi bagian dari komitmen EMCL dan LPPM IKIP PGRI Bojonegoro dalam mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui penguatan kompetensi digital. Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan baru di bidang kecerdasan artifisial, para peserta diharapkan mampu menjadi generasi yang adaptif, produktif, dan siap bersaing di era transformasi teknologi yang terus berkembang.

About admin

Check Also

Memperingati G30S PKI